Film Soekarno Indonesia Merdeka (kata-kata Soekarno, Sinopsis, Pendapat) dan Peran Emir Mahira dalam Film Soekarno
Hello Sobatt Bloger, khususnya untuk para EMD dan semua orang yang telah menonton film hebat ini :D Ya, kali ini saya mau ngebahas salah satu Film layar lebar Indonesia yang sedang melejit dan banyak diperbincangkan. Awalnya film ini mendapat kontroversi yang cukup hebat, namun nyatanya film ini tetap ditayangkan dan dimulai pada tanggal canti di akhir tahun ini, 11-12-13. Tanggal yang unik dan sepertinya banyak para remaja yang berharap jadian ditanggal unik ini *ehh :p
Oke, sekarang kita ke topik utama. Hem, sekarang saya mau sedikit bercerita mengenai film ini. Film ini cocok untuk menghilangkan rasa stress setelah melakukan ujian akhir sekolah :p ya, saya pergi ke bioskop bersama teman saya setelah selesai uas :p Dan seperti biasa, saya memilih bangku favorite dibioskop tepatnya bangku paling teratas yaitu A.
Boleh jujur enggak nih? hhe alasan saya menonton film ini sebenarnya adalah.... :p yap, saya ingin melihat Emir Mahira Salim yang berperan sebagai Soekarno muda. Hem, saya semangat menonton film ini ya karena ada Emir dalam film ini. Tapi semuanya berubah. Setelah saya menonton film ini ada beberapa amanat yang dapat saya jadikan prinsip dalam hidup saya. Hem, untuk lebih lanjut saya akan menceritakan sedikit tentang film ini :
Film Soekarno "Indonesia Merdeka"
Awalnya Soerkarno diberi nama Kusno namun karena sering sakit-sakitan akhirnya namanya diganti dengan nama Soerkarno. Lalu diceritakan saat Soekarno muda yang diperankan oleh Emir Mahira :D Ini adalah adegan yang paling saya tunggu :D melihat cowok terkece ini dengan penuh semangat :D ceritanya Soekarno sedang dekat dengan seorang nona Belanda bernama Mien. Dan disini ada adegan yang membuat para EMD envy -_- yayaya romantis banget antara pemeran Mien yaitu Kak Ima dengan Soekarno Muda (emir). Mulai dai main sepedah bareng, lalu Soekarno melukis wajah Mien, lalu mereka berbincang-bincang di tepi danau, dan yang paling nyesekkk adegan 17 tahun ke atas itu -_- okey fine, Emir terlihat akan memberi sentuhan pada lawan mainnya itu, tapi untungnya jengg jengg jengggg Ayah Soekarno melempar sendal jepit diantara mereka berdua :D yess gak jadiii :D kalau sampai hal itu terjadi sepertinya layar bioskop bakal gue timpuk pake LPG wkwkwk :D selanjutnya adegan sedih campur kesel juga. Hem, Emir memakai jas putih seperti orang Belanda untuk menemui Nona Belanda itu. Tapi sayangnya Soekarno muda diusir dan tidak direstui hubungannya itu. Yang bikin keselnya kenapa coba cowok sekeren Emir ditolak dan diusir dengan paksa kaya gituh? Kasian banget Emir tangannya ditarik-tarik gituh -_- hha Mending sama gue aja mir :p wkwk
Lalu ada adegan dimana Soekarno muda belajar pidato. Hem, Emir begitu sangat menjiwai saat memerankan adegan ini. Bikin merinding pake banget.
Lalu menginjak
usia dewasa, Soekarno (Ario Bayu) aktif dalam pergerakan menentang Pemerintahan
Kolonial Belanda hingga akhirnya ditangkap oleh polisi bersama tokoh-tokoh
pergerakan lainnya di Yogyakarta pada tahun 1929. Dari Yogyakarta, Soekarno
yang telah lama diincar oleh Kepolisian Hindia Belanda dibawa Ke Bandung dan
dijebloskan ke Penjara Banceuy. Beberapa saat setelah penahanan ini, Soekarno
disidang. Soekarno dijatuhi vonis empat tahun penjara. Kemudian Soekarno diasingkan ke Ende, Nusa Tenggara
Timur. Namun Soekarno akhirnya dipindahkan ke Bengkulu karena antara lain
alasan kesehatan. Soekarno sempat terserang penyakit Malaria ketika
berada di Ende. Soerkarno menjadi guru di salah satu sekolah milik
Muhammadiyah, Soekarno menumbuhkan semangat nasionalisme para
muridnya. Di sekolah itu pula Soekarno berkenalan dengan Fatmawati (Tika Bravani)
yang menjadi muridnya.Rupanya pihak Jepang sudah lama mengetahui bahwa Soekarno memiliki pengaruh
yang kuat terhadap masyarakat di Bengkulu pada waktu itu sehingga berusaha
memanfaatkannya. Melalui Sakaguchi (Fery Salim), pengaruh Soekarno dimanfaatkan
untuk berbagai kepentingan Jepang. Adegan disini bener-bener meguras air mata. Dimana Soekarno harus melihat warganya ditindas dan diperlakulan seenaknya oleh para penjajah. Bahkan ada sebagian masyarakat yang tidak percaya pada Soekarno dan menyebut Soerkarno penghianat. Lalu Soekarno dan keluarganya dipulangkan ke Jawa. Keputusan untuk memulangkan Soekarno kembali ke Jawa
pada sisi lain juga memberi peluang pada tokoh-tokoh pergerakan seperti Sutan
Syahrir (Tata Ginting), Bung Hatta (Lukman Sardi) dan Gatot Mangkuprojo (Agus
Kuncoro) untuk bersatu kembali dengan Soekarno dalam rangka memperjuangkan
Kemerdekaan Indonesia.
Kehidupan
rumah tangga Soekarno dan Ibu Inggit mulai terguncang. Dimana saat Inggit mengetahui Soekarno mempunya perasaan pada Fatmawati. Disini bener-bener nyentuh banget disaat seorang istri merasa terkhianati oleh suaminya. Dan akhirnya, Inggit meminta untuk tidak dimadu dan memilih untuk merelakan Soekarno. Soekarno memasuki tahapan baru dalam kehidupannya setelah
menikahi Fatmawati. Pernikahan Soekarno dengan Fatmawati menghasilkan seorang anak, yakni Guntur
Soekarno Putra. Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada Agustus 1945.
Namun Soekarno dan Hatta masih belum bisa menentukan sikap terkait kekosongan
kekuasaan akibat kekalahan Jepang ini. Akhirnya para pemuda yang didukung oleh
para mantan Heiho dan PETA memutuskan untuk menculik Soekarno dan Hatta. Kedua
tokoh tersebut dibawa ke Rengasdengklok dan dipaksa agar segera
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Dan akhirnya Soekarno mengproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Selain itu ada juga beberapa kata-kata mutiara yang dapat kita petik dari film ini :
"Jangan sebut Soekarno, kalau tidak bisa menaklukan Belandan."
"Kemerdekaan bukan tujuan. Kemerdekaan adalah awal. Dan kita yang mengawali."
"Hargai musuhmu, karena ia tahu kelemahanmu."
"Jika kita bukan pemimpin yang baik, biarlah sejarah yang membersihkan nama kita."
"Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang hadir dalam situasi tak terduga."
"Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita masih
hidup dimasa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat elang rajawali."
"Seorang pemimpin harus bisa menggenggam hati rakyat."
"Tugasku sudah cukup mengantar
ke gerbang cita-cita Ngkus."
"Bebek jalan bersama-sama. Elang terbang sendirian.(Tak perlu
takut meski tak didukung, selama dalam kebenaran.) "
"Bisa minta pakaian yang layak? Saya bukan maling."
"Bermimpilah setinggi langit, karena kalau kau jatuh,kau akan
jatuh diantara bintang-bintang."
"Aku ini bukan apa-apa tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat dan
aku penyambung lidah rakyat,"
"Beri aku 1000 org tua, niscaya akan kucabut Semeru dr
akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia."
Dan kata-kata yang paling saya sukai adalahhh :
"Kita adalah Tuan. Tuan untuk tanah kita sendiri. Buat apa kita membudak kepada orang asing." intinya sih kata-katanya kaya gituh, soalnya kepanjangan :p saya gak hafal semuanya :p hha intinya ucapan itu saat Emir berlatih pidato ceritanya :D keren pokoknya :D kata-katanya nyentuh terus yang ngucapinnya menjiwai banget :D
Next, sinopsisnya udah, kata-kata mutiaranya juga udah. Sekarang saya mau memberi pendapat mengenai Film ini. Film ini bagus, dan memang pantas untuk para pelajar seperti saya. Efek suaranya keren banget. Ngena banget pokoknya. Latar dan properti juga pas. Gak terlalu berlebihan. Pemain? Oke, gak ada yang kurang. Ario Bayu bener-bener nunjukin bakatnya menjadi Soekarno. Unsur lucunya juga ada. Jadi gak terlalu serius dan bikin ngantuk nonton film sejarah semacam ini. Ya, walaupun ada beberapa yang tidak setuju masuknya unsur komedi di film ini. Menurut saya sih fine-fine aja. Unsur komedinya jugakan cuma sedikit dan gak nutupin unsur sejarahnya. Lalu ada juga yang berpendapat kalau film ini tidak terlalu sesuai dengan faktanya. Kalau menurut pendapat saya menganai hal ini, inikan sejarah. Sumbernya itu beda-beda. Pasti penulis kebingungan dong ngebuat skenario yang benar yang sama sekali kita tidak tahu yang mana yang salah atau benar. Wajar aja kalau ada sesuatu yang tidak benar, namanya juga sejarah. Memangnya kalian menjamin semua pengetahuan-pengetahuan yang kalian tahui itu benar? enggkan? Hem, menurut saya film ini terlalu menonjolkan sisi asmara Soekarno. Ini yang membuat film ini agak kurang. Jadikan kesannya Soekarno itu tidak bisa menjaga perasan perempuankan? Memang sih setiap orang pasti menafsirkan film ini berbeda dengan pendapat saya ini. Tapi yang saya tangkap sih seperti ini. Seharusnya unsur asmaranya tidak perlu terlalu ditonjolkan, lebih baik yang lebih ditonjolkan itu adalah dukungan dari Inggit maupun Fatmawati. Jadikan kesannya lebih romantic gituh :D hhe Tapi unsur asmaranya tidak menutupi unsur sejarah dan amanat yang ingin disampaikan lewat film ini. Amanatnya ngena banget kok ke hati semua orang yang menonton film ini :) Pendapat saya yang terkahir, berhubung saja salah satu EMD atau pendukungnya Emir Mahira. Jadi saya agak komplain, kenapa Emirnya cuma dikit? Seharusnya agak diperpanjang cerita Soekarno mudanya :D hhe Walaupun Emir cuma nongol sedikit, lumayanlah nahan kangen :D kapan lagi coba ngeliat Emir di layar lebar? secara dia sekarang tinggal di Malaysia -_-
Oke sobat Blogger, thanks udah baca postingan saya ini :D Semoga menginspirasi kalian semua. Bagi yang belum nonton film ini semoga langsung ngebet pengen nonton seletah membaca postingan ini. Bagi yang sudah nonton semoga bisa mengamalkan amanat dari film tersebut. Bagi EMD yang baca postingan ini semoga makin solid dengan EMD yang lain dan makin cinta sama Emir :p wkwk
Yang terakhir, secara perlahan marilah kita mengamalkan amanat dari film ini. Dimana kita tidak boleh menyia-nyiakan negri ini, karena pengorbanan Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia sangatlah besar. So' janganlah mengecewakan Beliau. Jadikanlah beliau inspirasi dalam hidupmu dan cintailah Indonesia seperti Beliau mencintai rakyat dan tanah air ini. Cintailah Film Indonesia :)
Komentar
Posting Komentar